会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah!

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

时间:2025-06-06 16:00:51 来源:quickq安卓怎么下载安装 作者:百科 阅读:851次
Jakarta,quickq下载电脑版 CNN Indonesia--

Tren pernikahan Chinaturun. Data terbaru menunjukkan, jumlah pernikahanbaru turun sampai level terendah sejak pencatatan dimulai pada sekitar 1980-an.

Perekonomian China makin terancam akibat angka kelahiran yang menurun. Tantangan ini semakin nyata sebab jumlah pernikahan baru yang tercatat bakal turun ke level terendah.

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

Melansir dari CNN, Kementerian Urusan Sipil mencatat, ada sekitar 4,74 juta pasangan mendaftarkan pernikahan mereka pada tiga kuartal pertama di 2024. Angka ini turun sebesar 16,6 persen dari yang tercatat di periode yang sama tahun lalu yakni 5,69 juta pasangan.

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

ADVERTISEMENT

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • BKKBN: Tren Pernikahan Dini Menurun, Hubungan Seks Meningkat
  • 'Marriage Is Scary', Cerminan Perubahan Nilai yang Tak Melulu Negatif
  • Menteri KPK/BKKBN Duga Faktor Ekonomi Jadi Alasan Orang Malas Menikah

Serangkaian langkah pun dilakukan demi melawan tren pernikahan China turun. Negara meluncurkan berbagai program termasuk insentif finansial dan kampanye propaganda agar kaum muda menikah dan memiliki anak.

Pejabat China juga menyelenggarakan acara kencan buta, pernikahan massal, dan upaya membatasi tradisi pembayaran 'mahar' yang besar. Di daerah pedesaan, pernikahan jadi tidak terjangkau karena mahar begitu besar.

Pun sejak 2022, Asosiasi Keluarga Berencana Tiongkok telah meluncurkan program percontohan untuk 'menciptakan budaya pernikahan dan melahirkan era baru'. Mereka melibatkan puluhan kota untuk promosi nilai sosial melahirkan dan mendorong kaum muda menikah di usia yang tepat.

Akan tetapi, kebijakan ini gagal. Tren pernikahan di China tetap turun.

Kaum muda Tiongkok bergulat dengan angka pengangguran, biaya hidup tinggi, dan dukungan kesejahteraan sosial yang kurang. Sebagian menunda pernikahan dan memiliki anak, sementara sebagian lain memilih menghindarinya.

Tak hanya China, sejumlah negara juga berjuang menaikkan angka kelahiran seperti Jepang dan Korea Selatan.

(els/asr)

(责任编辑:知识)

相关内容
  • FOTO: Si Paling Nyentrik di Met Gala 2025, Boyong Piano hingga Robot
  • PKB Buka Suara soal Peluang Koalisi dengan Prabowo
  • Kolaborasi dengan Swasta, Pemerintah Hadirkan Posko Mudik Aman dan Sehat di Terminal Jatijajar Depok
  • Insiden Penembakan Pesawat PT Asian One Air di Papua, Kemenhub Pastikan Semua Penumpang Selamat
  • Bertemu Puan Usai Debat Capres, Anies Buka Peluang Koalisi Paslon 1 dan 3
  • Innalilahi! Tercatat Ada 71 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, 4.567 Orang Sakit
  • Ya Ampun... Pelapor Arteria Dahlan Soal 'Bahasa Sunda' Dipanggil? Ini Penjelasan Polisi
  • Pria Lompat dari Lantai 5 ITC Kuningan Sempat Izin ke Istri Mau ke Toilet
推荐内容
  • 7 Alasan Harus Beli Mobil di Dealer Resmi Astra Daihatsu
  • Menteri KPK/BKKBN Duga Faktor Ekonomi Jadi Alasan Orang Malas Menikah
  • Kios di Pasar Pagi Asemka Terbakar, 65 Personel Berjibaku Padamkan Api
  • JPMorgan Naikkan Peringkat Saham Emerging Market, Ini Alasannya!
  • Buntut Aibon Seharga Rp82 Miliar, Politikus PSI Dipanggil BK DPRD
  • Curiga Main Serong, Suami di Tangsel Pukul hingga Banting Istri