时间:2025-05-22 13:30:20 来源:网络整理 编辑:知识
JAKARTA, DISWAY.ID --Dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kembali menghantam negara quickq充值渠道
JAKARTA,quickq充值渠道 DISWAY.ID --Dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kembali menghantam negara Indonesia, sejumlah Ekonom serta Pengamat Ekonomi menilai bahwa situasi ini menandai Indonesia tengah menghadapi persoalan struktural yang jauh lebih dalam daripada yang terlihat.
Menurut Pengamat Kebijakan Publk dan Ekonomi I Dosen FEB UPNVJ I Eks-OECD Advisor for Indonesia, Freesca Syafitri, masalah yang terjadi bukan hanya sekadar disrupsi teknologi saja, namun juga soal negara yang gagal membangun ekosistem digital yang adil dan sehat.
“Krisis kali ini beda kelas dari 1998. Dulu kita tumbang karena tekanan moneter dan utang luar negeri. Sekarang? Kita remuk dari dalam,bukan karena kekurangan uang, tapi karena kehilangan arah. Ini bukan sekadar krisis ekonomi, ini krisis identitas, kita nggak tahu sebenarnya mau jadi negara seperti apa,” jelas Freesca ketika dihubungi oleh Disway, pada Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara
BACA JUGA:Dipuji Natalius Pigai, Dedi Mulyadi Tak Mau Buru-buru Jadikan Pendidikan Ala Wamil Jadi Program Nasional
Melanjutkan, Freesca juga menambahkan bahwa masalah utama dari krisis ini tidak terletak dari gejolak global atau ketidakpastian eksternal semata.
Justru, krisis ini merupakan cermin dari pilihan-pilihan domestik yang gagal menempatkan inovasi, produktivitas, dan keberlanjutan sebagai inti pembangunan nasional.
“Subsidi masih condong pada sektor yang tidak berorientasi masa depan, anggaran riset jauh dari memadai, dan sektor media, pilar utama literasi public, mulai tumbang oleh tekanan ekonomi,” jelas Freesca.
Menurut Freesca, saat ini Indonesia sedang berdiri di persimpangan sejarah: bertahan di zona nyaman ekonomi pasif, atau melompat menjadi kekuatan baru berbasis inovasi dan produktivitas.
Namun, dirinya menilai bahwa lompatan tidak bisa terjadi jika kita terus membungkam krisis dengan euforia dan narasi normatif.
BACA JUGA:Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer
BACA JUGA:Natalius Pigai Apresiasi Program Wamil Dedi Mulyadi: Songsong Indonesia Emas 2045
“Dibutuhkan keberanian kolektif untuk merobek selimut ketidaknyamanan dan mengakui bahwa krisis kali ini adalah sinyal untuk menata ulang ulang fondasi,” pungkas Freesca.
Sidang Dody Prawiranegara Dimulai, Ibunda Hadir Memberi Dukungan2025-05-22 13:18
Datang ke Met Gala 2024, Doja Cat Tampil Basah Kuyup2025-05-22 12:48
Ade Armando Janji Akan Bongkar Praktik Korupsi di DPR RI Jika Jadi Legislatif2025-05-22 12:43
Di Depan DPR Kapolri Listyo Sigit Bicara Soal Judi Online2025-05-22 12:36
Pramugari 'Spill' Nomor Kursi yang Tak Layak Pilih di Pesawat2025-05-22 12:33
Kejagung Bakal Periksa Adik Johnny Plate Terkait Dugaan Korupsi BTS Kominfo2025-05-22 12:15
德雷塞尔大学排名情况及申请条件2025-05-22 11:49
Trump Umumkan Desain Golden Dome, Habiskan Dana US$175 Miliar!2025-05-22 11:40
Anies Diteriaki Gagal dari Sana2025-05-22 11:29
Trump Umumkan Desain Golden Dome, Habiskan Dana US$175 Miliar!2025-05-22 11:16
《啥是佩奇》导演又出新作,就是要把你看哭!2025-05-22 12:40
Buset!! KPK Temukan Uang Rp1 M di Rumah Saiful Ilah2025-05-22 12:33
Intip 10 Kampus dengan Jurusan Hukum Terbaik se2025-05-22 12:30
Kasus MeMiles, Polisi Periksa Pejabat Kemenkumham2025-05-22 12:15
Kemenperin Tegaskan Pengawasan Dua Kawasan Ini Perlu Diperketat untuk Batasi Impor2025-05-22 11:38
Gaduh Penarikan Penyidik PAW, BW Curiga: Polri atau Firli yang Bohong?2025-05-22 11:35
Tradisi Duel Banteng Matador Spanyol di tengah Pro Kontra2025-05-22 11:28
Offer大爆炸丨5分钟get被伦时pick的作品集的小秘密2025-05-22 11:07
Bukannya Fokus Cari Capim yang Bagus, Pansel Malah Sibuk Urus Isu Tak Penting2025-05-22 10:58
Kejagung Bakal Garap Rini, Dalang Jiwasraya?2025-05-22 10:57