Apple Tertekan: Ancaman Tarif Trump Guncang Pasar, Produksi iPhone Jadi Sorotan
时间:2025-05-25 21:38:45 出处:时尚阅读(143)
Ketegangan antara kepentingan politik dan strategi bisnis global kembali mencuat. Saham Apple Inc (NASDAQ:AAPL) tergelincir 2,7% pada perdagangan Jumat setelah mantan Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman untuk mengenakan tarif 25% terhadap produk Apple yang tidak diproduksi di Amerika Serikat.
Lewat platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa produk ikonik seperti iPhone seharusnya dibuat di AS, bukan di India atau negara lain.
“Kalau tidak, Apple harus membayar tarif minimal 25%,” tulis Trump, yang dikenal vokal dalam mendorong kembalinya manufaktur ke dalam negeri, dikutip Minggu (25/5/2025).
Komentarnya langsung berimbas ke pasar. Indeks utama Wall Street seperti S&P 500 dan Nasdaq 100 mengalami pelemahan masing-masing 0,5% hingga 0,9%, dengan Apple menjadi salah satu kontributor penurunan terbesar.
Ironisnya, tekanan politik ini muncul di saat Apple gencar melakukan diversifikasi rantai pasokan. Mitra utama mereka, Foxconn, dilaporkan tengah menanamkan investasi sebesar USD1,5 miliar untuk membangun fasilitas produksi di Tamil Nadu, India. Langkah ini mencerminkan upaya Apple mengurangi ketergantungan terhadap manufaktur di Tiongkok dan memperkuat kehadiran di Asia Selatan.
Baca Juga: Sam Altman Gelontorkan Rp104 Triliun Demi Bunuh iPhone! OpenAI Rekrut Otak di Balik Apple
Meski retorika Trump menarik perhatian, analis menilai realisasi produksi iPhone secara penuh di AS masih jauh dari kenyataan.
Dan Ives dari Wedbush menyebut ide tersebut sebagai "dongeng", seraya memperkirakan harga iPhone bisa melonjak hingga USD3.500 jika diproduksi di dalam negeri, angka yang dinilai tidak realistis dan bisa memakan waktu 5 hingga 10 tahun untuk diwujudkan.
Analis UBS, David Vogt, menambahkan bahwa meskipun pengenaan tarif akan menambah beban bagi Apple, dampaknya terhadap laba per saham (EPS) tetap dalam batas wajar yakni sekitar USD0,51 per tahun jika dikenakan pada 70 juta iPhone yang diimpor dari China dan India.
Meski belum jelas apakah ancaman tarif ini akan diwujudkan, sinyal politik ini menambah tekanan terhadap Apple yang kini berada di persimpangan antara efisiensi global dan tuntutan nasionalisme ekonomi.
上一篇: Bebas Visa, Pulau Jeju Kini Alami Lonjakan Angka Kejahatan
下一篇: Jangan Salah Pilih, Ini Cara Membedakan Kurma Asli dan Palsu
猜你喜欢
- Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK, Barang Bukti yang Disita Diungkap
- Dituduh Pelakor, Mahasiswi Dianiaya Istri Driver Ojol di Pesanggrahan, Polisi Turun Tangan
- NYALANG: Berjalan Menemani Temaram
- Konflik Amien Rais Bergulir Kencang, Seret Habib Rizieq, PA 212, dan Partai Ummat
- Begini Protokol Pramugari jika Ada Penumpang Meninggal di Pesawat
- Pemerintah Akan Dedikasikan Seluruh Sumber Daya untuk Dukung Sekolah Rakyat
- Polisi Dalami Temuan Selongsong Peluru Di Lokasi Penembakan Warga Tamansari Jakarta Barat
- Ambil Cermin! 7 Tanda di Wajah Ini Tunjukkan Kondisi Kesehatanmu
- Pemain Bola dan Denpom TNI Ikut Keroyok Wartawan, PWI Jember Ancam Pihak Kepolisian