Lebih Sehat Mana, BAB Jongkok atau Duduk?

知识 2025-06-01 15:52:21 643
Daftar Isi
  • Kenapa harus jongkok?quickq.io怎么打开
    • Bagaimana dengan toilet duduk?
    • Mana yang sebaiknya dipilih?
Jakarta, CNN Indonesia--

Bentuk toiletmemang bermacam-macam, ada yang duduk ada juga yang jongkok. Tapi sebenarnya, lebih sehatmana, BAB jongkok atau duduk?

Buang air besar (BAB) adalah aktivitas biologis yang kerap dianggap sepele, seolah tak butuh perhatian lebih selama selesai dengan lancar. Padahal, bagaimana cara kita BAB, termasuk posisi tubuh saat melakukannya, dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, terutama sistem pencernaan.

Lebih Sehat Mana, BAB Jongkok atau Duduk?

Lebih Sehat Mana, BAB Jongkok atau Duduk?

Dua posisi umum yang digunakan masyarakat dunia adalah posisi duduk, yang lazim ditemukan pada toilet modern, dan jongkok, yang masih banyak digunakan di negara-negara Asia termasuk Indonesia.

Lebih Sehat Mana, BAB Jongkok atau Duduk?

ADVERTISEMENT

Lebih Sehat Mana, BAB Jongkok atau Duduk?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Makanan Kaya Serat untuk Sahur dan Berbuka, BAB Lancar Selama Puasa
  • Apakah Toilet Pesawat Boleh untuk BAB?
  • Awas, Nyeri Perut Bagian Ini Jadi Gejala Radang Usus Buntu

Dalam konteks ini, perbedaan posisi bukan hanya soal kenyamanan atau budaya, tetapi juga menyangkut efektivitas dan potensi risiko jangka panjang terhadap kesehatan, seperti sembelit, wasir, hingga gangguan di area rektum.

Kenapa harus jongkok?

Posisi jongkok menciptakan sudut sekitar 35 derajat antara rektum dan anus, yang menjadikan jalur pengeluaran feses lebih lurus dan terbuka. Ini memungkinkan proses buang air besar menjadi lebih cepat, tidak perlu mengejan terlalu keras, dan membantu mengosongkan usus dengan lebih sempurna.

Beberapa manfaat posisi jongkok saat BAB:

• Mengurangi tekanan dalam perut, sehingga mencegah naiknya tekanan darah atau ketegangan otot perut yang berlebihan.

• Mencegah sembelit dan wasir, karena mengejan yang terlalu keras (sering terjadi saat BAB dengan posisi duduk) adalah faktor utama penyebab kondisi tersebut.

• Mengoptimalkan relaksasi otot puborektalis, otot yang menjaga rektum tetap tertutup. Dalam posisi jongkok, otot ini lebih rileks, sehingga proses BAB menjadi lebih mudah.

Bagaimana dengan toilet duduk?

Meski toilet duduk menawarkan kenyamanan, terutama bagi lansia atau mereka dengan keterbatasan gerak, dari sisi fisiologis, posisi duduk justru menyebabkan rektum tertekuk. Akibatnya, pengeluaran feses membutuhkan tenaga lebih besar dan waktu lebih lama.



Semua hal ini bisa meningkatkan risiko sembelit, peradangan, bahkan wasir pada sebagian orang. Namun bukan berarti toilet duduk sepenuhnya buruk.

Bagi mereka yang terbiasa menggunakan toilet duduk, ada solusi sederhana yang bisa diterapkan: menggunakan bangku kecil di bawah kaki saat duduk di toilet. Posisi kaki yang sedikit terangkat bisa membantu tubuh meniru sudut posisi jongkok, sehingga manfaatnya tetap bisa dirasakan.

Mana yang sebaiknya dipilih?

Secara umum, jika tidak ada kendala fisik, posisi jongkok lebih disarankan dari sudut pandang kesehatan pencernaan. Namun, keputusan tetap bergantung pada kondisi individu dan kenyamanan masing-masing. Hal paling penting adalah memastikan BAB rutin, lancar, dan tidak menimbulkan rasa sakit atau ketegangan berlebih.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)

本文地址:http://www.cu-quickq.com/html/85f099896.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

友情链接