Dampak Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Bikin Siswanya Jadi Korban Perundungan

焦点 2025-05-20 06:47:40 8148

SuaraJakarta.id - Rencana penggusuran atau relokasi SDN Pondok Cina 1 yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok seharusnya mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satu yang paling utama harus diperhatikan,quickq会员一个月多少钱 yakni mental anak.

Hal tersebut disampaikan, orangtua siswa yang anaknya bersekolah di tempat tersebut, Endang (38). Ia mengatakan, sejak diwacanakan penggusuran SDN Pondok Cina 1, anaknya makin sering dirundung oleh teman sebayanya di rumah.

Dampak Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Bikin Siswanya Jadi Korban Perundungan

Dampak Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Bikin Siswanya Jadi Korban Perundungan

Biasanya, kata Endang, anaknya kerap Salat Magrib dan Salat Jumat di masjid dekat rumah. Namun setelah kabar soal penggusuran itu beredar, anaknya sudah tidak mau ke masjid di dekat rumah. Kekini, Endang melanjutkan, anaknya selalu salat di masjid yang agak jauh dari rumah untuk menghindari bullying.

Dampak Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Bikin Siswanya Jadi Korban Perundungan

"Anak saya yang kelas 6, di komplek saya di-bully. Jadi setiap kali hari Jumat, setiap kali magrib. Dia nggak pernah di masjid yang dekat rumah saya,” katanya saat ditemui di SDN Pondok Cina 1 Depok pada Senin (12/12/2022).

Dampak Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Bikin Siswanya Jadi Korban Perundungan

Baca Juga:Komnas HAM Bakal Panggil Wali Kota Depok Minta Penjelasan Relokasi SDN Pondok Cina 1

"Selalu dia jalannya jauh dari masjid. Aku selalu tanya ‘bang kok pulang magrib-nya lama, kok pulang Salat Jumat kok belum pulang?’ ‘Aku selalu diolok-olok, dibully,'” kata Endang menirukan jawaban sang anak.

Endang mengatakan, anaknya selalu mengalami perundungan karena sekolahnya yang bakal digusur Pemkot Depok, lantaran lokasi sekolahnya bakal dialih fungsi menjadi masjid.

"Sekolahnnya mau digusur ya, entar numpang disekolah aku ya’, itu kata anak saya. Jadi anak saya sudah membatasi diri, mending cari yang jauh aja," katanya.

Berbeda dengan anak pertamanya yang sudah duduk di kelas 6, anak kedua Endang yang masih duduk di kelas 4 selalu mengeluh saat ingin sekolah siang hari. Anaknya mengeluhkan rasa kantuk saat siang hari.

"Anak saya yang kelas 4, ‘ayo dek ke pocin 3, belajar di sana’. ‘Mamah aku kalau siang ngantuk. Kalau aku sekolah siang aku ngaji gimana? Aku les gimana?’ terus ada lagi,” katanya menirukan.

Baca Juga:Komnas HAM Sebut Pemkot Depok Pakai Kekerasan Gaya Baru dalam Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1

Lantaran mengurus kedua anaknya yang menghadapi polemik soal sekolah, buntutnya anak ketiga Endang jadi terlantar dalam hal pendidikan. Kini, anak ketiganya yang seharusnya mengikuti bimbingan belajar harus tertunda, lantaran Endang mengurus polemik sekolah kedua anaknya.

Sebelumnya Selanjutnya
  • 1
  • 2

本文地址:http://www.cu-quickq.com/news/04d099897.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Respon Jokowi Terkait Putusan Gugatan Pilpres di MK

Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit, Kemenperin Dukung Riset MAKSI dan Kimia Farma

Demi Industri Pos yang Sehat, Asperindo Dukung Kebijakan Komdigi

5 Tanaman yang Mengundang Ular, Jangan Ditanam di Rumah Kamu

Hari Raya Nyepi, Rutan Tangerang Beri Remisi Khusus Pada 1 Warga Binaan Beragama Hindu

Link dan Cara Pra Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 Jenjang SMP, SMA dan SMK

Tawaran Kerja Palsu Makin Marak, KBRI Phnom Penh Perkuat Perlindungan WNI

Lamar Jadi Damkar dan PPSU, Ratusan Warga Serbu Balai Kota DKI: Disuruh Kirim Lamaran ke Sini

友情链接