KemenKopUKM Ungkap Peran Penting UMKM dalam Berantas Kemiskinan
JAKARTA,quickq苹果app下载 DISWAY.ID--Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kembali menyoroti pentingnya pengentasan kemiskinan dan pemanfaatan teknologi produksi bagi UMKM dalam menumbuhkan ekonomi inklusif.
Menurut keterangan Sekretaris KemenKopUKM, Arif Rahman Hakim, UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota APEC lainnya, di mana mereka berkontribusi antara 40-50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mempekerjakan 55,8 persen dari angkatan kerja.
BACA JUGA:Kemenkop UKM Buka Lowongan Kerja dengan Gaji Rp 8 Juta Per Bulan, Berminat?
BACA JUGA:Kronologi Kasus Pelecehan Seksual di Kemenkop UKM Hingga Pelaku dan Korban Menikah
Oleh karena itulah, ia mengungkapkan bahwa Pemerintah berencana untuk meningkatkan sektor UMKM dari sektor informal ke sektor formal
"UMKM memainkan peran penting dalam mengurangi kemiskinan melalui kewirausahaan dan pertumbuhan ekonomi," ujar Arif dalam keterangan resminya pada Sabtu 14 September 2024.
Kendati begitu, Arif juga mengungkapkan bahwa saat ini sebagian besar perekonomian Indonesia didominasi oleh usaha mikro, yang sebagian besar beroperasi secara informal ketimbang sektor formal, sehingga mereka harus berjuang untuk mengakses program dukungan seperti pembiayaan.
BACA JUGA:Polemik Aturan Jam Operasional Warung Madura, Begini Tanggapan KemenKopUKM
BACA JUGA:KemenKopUKM Dorong Daerah Kembangkan Klaster UMKM Berbasis Komoditas Unggulan
"Untuk mengatasi hal ini, kebijakan Pemerintah Indonesia berfokus pada promosi inklusi keuangan untuk memfasilitasi formalisasi UKM. Dan dengan target mencapai 90% pada tahun 2024, naik dari 88,7 persen di tahun sebelumnya," jelas Arif.
Menurut Arif, tantangan terbesar yang saat ini tengah dihadapi oleh sektor UMKM di Indonesia adalah kurangnya literasi keuangan dan keterbatasan keterampilan digital.
Menanggapi tantangan ini, Arif menambahkan bahwa Pemerintah telah berupaya untuk meluncurkan berbagai inisiatif, seperti mendirikan Pusat Layanan Terpadu (PLUT) di seluruh Indonesia.
"Kami telah membangun 100 pusat di 26 provinsi untuk memberikan layanan terpadu bagi UKM, seperti konsultasi bisnis, pendampingan, dan akses ke pembiayaan," tutup Arif.
(责任编辑:综合)
- ·Menperin Mengeluh Kendaraan Niaga Banyak Impornya, Defisit Rp9,7 Triliun
- ·Premier Li Qiang Bawa Puluhan Pengusaha ke Jakarta, Kedua Negara Siap Jajaki Peluang Investasi Baru
- ·FOTO: Membangkitkan Memori 'Arek Suroboyo' Lewat Festival Rujak Uleg
- ·Sering Lupa? 7 Kebiasaan Ini Diam
- ·Medco Energi (MEDC) Amankan Kredit Jumbo Rp8 Triliun dari Bank BRI
- ·Singgung Anggaran Pendidikan, Anies: Negara Tidak Boleh Pelit!
- ·Tips Resepsionis untuk Tamu Hotel: Jangan Terlambat Saat Check
- ·PLN Butuh USD171 Miliar, China Siap Jadi Mitra Strategis
- ·2025年qs世界大学建筑专业排名
- ·Dalam Empat Bulan, Sri Mulyani Laporkan Negara Telah Kantongi Rp557,1 Triliun dari Pajak
- ·Boy Thohir: Saya Ingin Dedikasikan Masa Produktif untuk Bangsa
- ·FOTO: Para Penyihir dan Dukun Ngumpul Tahunan di Brazil
- ·FOTO: Surga 'Food Hunter', Berburu Makanan Viral di Blok M Jakarta
- ·Kenapa Kehujanan Bikin Sakit? Ini yang Harus Kamu Lakukan
- ·KemenPPPA: Pemberian Makanan Tidak Bergizi Termasuk Eksploitasi Anak
- ·TKD Prabowo
- ·Kepemimpinan Tangguh di Tengah Krisis dalam Pandangan Jusuf Kalla
- ·FOTO: Kala Nenek
- ·Buat Besok, 4 Tempat Wisata Ini Ngasih Promo HUT Jakarta
- ·Sering Lupa? 7 Kebiasaan Ini Diam