Bursa Eropa Anjlok, Investor Soroti Aktivitas Bisnis Euro dan Utang AS
Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan di Kamis (22/5). Investor tengah diwarnai kekhawatiran terkait dengan perlambatan aktivitas bisnis zona euro serta kondisi fiskal dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Jumat (23/5), Indeks Stoxx 600 turun 0,6% ke level 550,27. Ia mencatat penurunan harian terbesar sejak awal dari April 2025.
Baca Juga: Israel Salahkan Uni Eropa Soal Penembakan Staf Kedutaannya di Washington
Investor mencemaskan minimnya kemajuan kesepakatan dagang global, ditambah dengan wacana pemangkasan pajak besar-besaran dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Kepala Investasi Netwealth, Iain Barnes mengatakan investor khawatir langkah tersebut akan memperburuk lonjakan defisit di AS. Hal itu dapat menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah melonjak dan memicu tekanan terhadap pasar global.
“Ada kegelisahan tentang seberapa besar defisit struktural telah bertahan selama ini. Outlook pertumbuhan jadi sangat tidak pasti, dan kondisi keuangan publik diperkirakan memburuk,” ujar Barnes.
Data ekonomi euro juga memperburuk sentimen. Indeks Purchase Manager Indeks Komposit Sementara Zona Euro turun ke 49,5 di Mei 2025. Hal tersebut menandakan kontraksi industri di Eropa.
Sektor jasa mengalami pelemahan permintaan yang tajam, hal tersebut mencerminkan dampak nyata dari tarif perdagangan terhadap ekonomi kawasan euro.
Baca Juga: ECB Soroti Inflasi Eropa, Akan Pangkas Suku Bunga di April 2025?
“Pasar sebelumnya bergerak cukup baik, dan kini seperti sedang mengevaluasi ulang. Untuk saat ini, kabar baik tampaknya mulai menipis,” jelas Barnes.
(责任编辑:娱乐)
- ·Jaksa sebut Menpora Lakukan Pemufakatan Jahat
- ·Daftar Gaji Pegawai Bawaslu 2024 yang Naik Disahkan Jokowi 2 Hari Jelang Pencoblosan
- ·Ratusan Gram Emas Batangan Hilang dari Kuil Paling Kaya di Dunia
- ·Relawan Pragibsip Doa Bersama dan Nyalakan 1.000 Lilin Cinta Indonesia
- ·Tahun Ini Harga Bitcoin Diprediksi Naik Tajam, Bakal Capai Target US$200.000
- ·Singgung Anggaran Pendidikan, Anies: Negara Tidak Boleh Pelit!
- ·Bukan Harian, Ini Jadwal dan Rincian Gaji Panitia Pemilu Mulai dari PPK hingga KPPS di Pemilu 2024
- ·Seberapa Sering Handuk Mandi Harus Dicuci? Ini Jawaban Ahli
- ·Link dan Cara Cek Akreditasi Kampus Lewat BAN
- ·Wujudkan Pemilu Damai, Kaops NCS Polri Ajak Habib Syech
- ·China dan Uni Eropa Berkolaborasi, Fokus Reformasi Sistem Moneter di Tengah Perang Tarif
- ·Serap Emisi Karbon di Kota, Anak Usaha OBAT Algaepark dan Semen Merah Putih Luncurkan MPTree
- ·Nasabah Naik 170%, Dana Kelolaan BTN Prospera Tembus Rp9,5 Triliun
- ·Berdayakan Wirausaha Perempuan Secara Berkelanjutan, Pertamina Raih Penghargaan Bina UMKM Award
- ·Akui Bangga dengan Anies Baswedan, Warganet: Semoga Cepat Jadi...
- ·Belum Coba Wisata Luar Angkasa? Harga Tiketnya Sudah Naik Tahun Depan
- ·Dalam Empat Bulan, Sri Mulyani Laporkan Negara Telah Kantongi Rp557,1 Triliun dari Pajak
- ·Suara Ganjar Paling Buncit Versi Quick Count, Alam: Tidak Pernah Malu dan Menyesal
- ·Mirisnya! PPATK Bongkar 197.054 Anak 11
- ·Sudah Tahu Kualitas Udara Buruk, Pemprov DKI Jakarta Biarkan Warga Beraktivitas