时间:2025-05-22 11:39:15 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang melumpuhkan banyak usaha mikro, kec quickq下载官网免费
Di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang melumpuhkan banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), brand perawatan tubuh lokal Diaryjustru lahir sebagai respons terhadap krisis. Diluncurkan pada 2022, Diary merupakan inisiatif Rudianto untuk menyelamatkan bisnis sekaligus mempertahankan tenaga kerja di masa sulit.
“Kita harus bertahan. Bikin satu produk saja bisa butuh waktu satu tahun,” ujar Rudianto, pendiri Diary, dalam wawancara bersama Warta Ekonomi, Rabu (21/5).
Bermula dari riset pasar mendalam dan peluncuran produk terbatas, Diary mulai menapaki pasar digital secara agresif pada akhir 2024. Strategi yang dilakukan tim cukup sederhana: fokus pada periklanan digital, partisipasi aktif dalam kampanye besar Shopee, serta optimalisasi program affiliate marketing.
Baca Juga: Kemendag-Astra Internasional Sinergi Bangun Kapasitas UMKM Tembus Pasar Global
“Strategi yang paling pertama itu iklan. Sangat efektif bisa meningkatkan penjualan sampai 50%,” kata Angeline Lam, Marketing Manager Diary. Ia juga menyoroti kontribusi kampanye besar seperti Double Datedan Big Ramadhan Saleyang mendongkrak eksposur brand secara signifikan.
Menurut Angeline, strategi affiliate juga memberi dampak besar. Dengan dukungan Shopee, Diary mampu menembus ambang 10% komisi dan menerima insentif 5% tambahan dari platform tersebut. Produk Hair Perfumemereka bahkan menjadi nomor satu di kategori haircareShopee dalam waktu singkat.
Namun, Angeline tak menampik bahwa pasar perawatan tubuh kini memasuki fase hiperkompetitif. Ia menyebut industri ini sebagai Black Sea, dipenuhi pemain besar dan investor asing. Meski begitu, Diary menegaskan posisi dengan menawarkan produk berkualitas dengan harga terjangkau, diproduksi oleh PT Sarana Inter Cosindo, pabrik maklon lokal di Bekasi.
Baca Juga: Menteri Maman Ajak Industri Waralaba Perkuat Ragam Bisnis UMKM
Tak hanya sukses di dalam negeri, Diary juga telah merambah pasar ekspor ke Vietnam, Myanmar, Singapura, dan Jepang. Rudianto menilai keberhasilan masuk ke Jepang—dengan standar regulasi ketat—sebagai validasi kualitas produk mereka.
“Kalau bisa masuk Jepang, artinya kualitas kita sudah diakui. Itu jadi kunci untuk menembus pasar lain,” ujarnya.
Meskipun penjualan offline masih mendominasi, pertumbuhan signifikan Diary di platform digital menunjukkan bahwa UMKM lokal bisa bersaing secara global jika mampu beradaptasi dengan cepat dan memanfaatkan teknologi.
“Platform digital seperti Shopee membuat semuanya lebih mudah diakses tanpa harus buka toko fisik,” tambah Angeline.
Mantan Dirut Jiwasraya Resmi Jadi Tersangka2025-05-22 11:38
多摩美术大学本科留学指南!2025-05-22 11:33
PDIP Dan PPP Berkoalisi Menangkan Ganjar Pranowo2025-05-22 11:25
Warga Ijen Sesalkan Aksi Anarkis di Kaligedang, Dukung Kemitraan PTPN yang Sejahterakan Petani2025-05-22 11:00
Kapan Kita Harus Mulai Perawatan Kulit?2025-05-22 10:37
美国比较好的艺术学院有哪些?2025-05-22 10:29
Kata Hasto, Ganjar Pranowo Sudah Matang : Ibu Mega pun Dialog dengan Presiden Jokowi2025-05-22 10:04
Dorong Transisi Energi, PLN Gaet 63 Startup di Ajang Startup Day 20252025-05-22 09:28
FOTO: Menengok Roti Baguette Terpanjang di Dunia Dibuat di Prancis2025-05-22 09:27
Bahlil Ungkap Kabar Baik Disektor Hulu Migas, Apa Itu?2025-05-22 08:53
纽约大学申请要求介绍2025-05-22 11:37
PDIP Buka Suara Soal Pernyataan Denny Indrayana, 'Jangan2025-05-22 11:04
平面设计出国留学需要准备什么?2025-05-22 10:58
Rupiah Terkerek Usai BI Turunkan Suku Bunga ke 5,50%2025-05-22 10:30
Ini Alasan Putri Candrawathi Dituntut Lebih Rendah dari Bharada E2025-05-22 10:09
Warga Ijen Sesalkan Aksi Anarkis di Kaligedang, Dukung Kemitraan PTPN yang Sejahterakan Petani2025-05-22 09:59
Termohon Tidak Hadir, Sidang Pra Peradilan Archi Bela Ditunda2025-05-22 09:18
Kebijakan Ganjil2025-05-22 09:16
世界顶级室内设计专业top5院校推荐2025-05-22 09:04
Ekspor Furnitur ke AS Perkuat Posisi RI di Pasar Global2025-05-22 09:02